Keputusan Tak Terduga Dibalik Runtuhnya Tembok Berlin


The Fall of the Berlin Wall. Sumber: nypost.com

Jerman mengukir sejarahnya 29 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 9 November 1989. Tembok Berlin yang memisahkan wilayah negara bagian barat dan timur hari itu diruntuhkan. Seketika penjaga perbatasan Jerman timur membuka pintu di beberapa checkpoint dan penduduk beramai-ramai melewati dinding yang sudah membatasi Berlin selama 28 tahun tersebut. Mereka naik ke atas pembatas, berdiri di atasnya, bahkan menari dan berpesta menyambut pengumuman bersatunya Jerman. Ada pula yang membawa palu dan besi untuk ikut merubuhkan penghalang yang menjadi simbol Perang Dingin ini serta membawa pulang puing-puingnya sebagai tanda mata.
Tetapi tahukah kalian bahwa sebenarnya jatuhnya tembok Berlin ini berawal dari kesalahan pengumuman? Ialah Günter Schabowski, seorang juru bicara politisi Jerman Timur yang menjadi “pahlawan” di balik momen bersejarah ini. Dalam sebuah konferensi pers yang digelar pada tanggal 9 November 1989, ia ditunjuk untuk memberitahukan kebijakan baru yang bertujuan mempermudah masyarakat Jerman Timur untuk berkunjung ke Jerman Barat. Syaratnya adalah mereka masih harus menggunakan visa dan stempel untuk pergi, serta tetap harus melewati penjaga perbatasan yang ketat.

Namun Günter yang sepertinya baru membaca dokumen tersebut hanya mengatakan bahwa pemerintah memutuskan sebuah regulasi yang mengizinkan residen Jerman Timur melakukan perjalanan menuju Jerman Barat melalui semua checkpoint. Wartawan yang hadir kemudian menyodorkan pertanyaan seperti “kapan?” dan “apakah sekarang juga?” kepadanya. Günter yang kemudian nampak sibuk membalik kertas yang dibacanya menjawab, “Sofort (secepatnya).”
Warta ini jelas disambut gembira oleh semua warga Jerman terutama dari wilayah Jerman Timur yang mendapatkan restriction. Malam itu, orang-orang Jerman Timur berhamburan menuju perbatasan dan menerobos keluar menuju sisi barat Berlin. Para penjaga yang sama sekali tidak siap dengan pengumuman ini akhirnya tidak dapat berbuat banyak dan hanya dapat menyaksikan luapan kebebasan dari orang-orang yang tak sanggup mereka tahan.
Seperti yang diketahui lewat sejarah, Jerman terpecah menjadi empat wilayah setelah kekalahannya di Perang Dunia II. Keempat wilayah tersebut berada di bawah kekuasaan Soviet, Amerika, Inggris, dan Prancis, dengan pembagian Soviet di Jerman Timur sedangkan lainnya di Jerman Barat. Berlin sebagai ibu kota negara kemudian turut terbelah menjadi dua. Keputusan terbaginya wilayah Jerman ini berdasarkan pada Konferensi Potsdam yang dihelat pada 17 July – 2 August 1945.
Informasi yang dirangkum dari www.history.com menyebutkan bahwa sekitar 2.5 juta hingga 3 juta penduduk Jerman Timur mengungsi ke Jerman Barat untuk mencari hidup yang lebih baik, sebab pertumbuhan ekonomi dan kehidupan di sana lebih stabil. Dikutip dari halaman website yang sama, sekitar 1000 pekerja ahli dan para intelek dari Jerman Timur telah menginjakkan kaki ke Jerman Barat pada tahun 1961.

Guna membatasi penduduknya yang kian hari memilih untuk menyebrang, Jerman Timur kemudian membangun dinding pembatas yang dikenal sebagai Berlin Wall atau Berlin Mauer pada bulan Agustus 1961. Awalnya pembatas ini hanya berupa kawat berduri lalu kemudian diganti dalam waktu semalam dengan pembatas solid lengkap dengan pos jaga, senjata api, dan Volkpolizei (petugas patroli) yang berjaga sepanjang hari. Mereka yang bersikeras untuk melewati Tembok Berlin harus siap tertangkap dan ditembak mati.

Comments

  1. Terimakasih sharingnya mbak. Bermanfaat sekali. Allah menakdirkan bersatunya kembali dua pihak yang berseteru hanya dengan kesalahan kecil yang berakibat besar.

    ReplyDelete
  2. Keren banget tulisannya nggak tau lagi mau komen gimana 😅😆

    ReplyDelete

Post a Comment