Cara Mengatasi Panic Attack

Serangan Panik. Sumber: today.com







I used to be fine. Sampai suatu hari saya mengalami satu hal yang sejauh ini menjadi sesuatu paling menakutkan yang pernah saya alami. Ketika itu, saya berada di dalam bus transjakarta. Kebetulan, kendaraan yang saya tumpangi penuh sehingga saya harus rela berdiri. Memang ada larangan untuk berdiri di area pintu, tapi banyak orang yang senang berada di sana, termasuk saya. Sebab, berdiri di area tersebut setidaknya bisa mengurangi kejenuhan dengan melihat sedikit pemandangan jalanan.

Perjalanan saya masih jauh. Tetapi saya merasa pusing seketika. Jantung berdetak dengan sangat cepat, diikuti dengan napas yang semakin tak beraturan, tubuh menjadi gemetar, dan kedua tangan seperti kesemutan. Saya bisa merasakan keringat dingin, hembusan air conditioner di dalam bus yang penuh tersebut berubah dingin. Yang lebih membuat saya takut adalah dada saya yang ikut sakit, membuat pertanyaan buruk muncul di kepala, “apakah ini serangan jantung?”

Saya memutuskan turun di halte terdekat dan duduk sejenak. Perlahan, semuanya mulai tenang dan hangat. Rasa sakit di dada berangsur menghilang. Saya merasa lebih baik setelah semua itu terjadi kurang lebih selama 10 menit.

Masih dilanda khawatir, saya memutuskan untuk ke dokter dan menceritakan keluhan saya. Dokter melakukan pemeriksaan. Hasilnya? Tekanan darah dan irama jantung semuanya normal. Sampai akhirnya dokter menanyakan, “Kamu lagi mikirin apa, sih?” What?

Setelah ditelusuri, ternyata saya mengalami apa yang dinamakan sebagai panic attack. Menurut website www.mentalhealth.org.uk , serangan panik merupakan suatu keadaan di mana kalian akan merasa dilanda ketakutan yang berlebihan dan ini merupakan keadaan di mana tubuh secara otomatis berada dalam keadaan siaga. Setidaknya, setiap orang akan mengalami hal ini satu kali sepanjang hidupnya. Gejalanya mirip seperti yang saya alami tadi, di antaranya adalah detak jantung dan napas yang cepat, sakit dada, keringat dingin, diteror dengan perasaan ketakutan yang berlebihan, pusing, dan rasanya seperti hilang kesadaran. Namun, semua gejala tersebut tidak ada yang membahayakan.

Bagaimana bila serangan itu muncul kembali? Hingga kini saya masih trauma. Namun ada beberapa cara untuk mengatasi serangan panik yang suka datang tiba-tiba. Berikut adalah tips untuk menghadapi panic attack yang saya himpun dari berbagai sumber

1. Hadapi dan terima keadaan

Serangan panik yang datang tiba-tiba memang tak bisa dihindari.Maka dari itu, diperlukan nyali untuk menantang diri sendiri dengan mencoba menyadari bahwa gejala-gejala yang kalian alami adalah panic attack dan hanya berlangsung sementara. Dengan begitu, kita akan membantu diri sendiri untuk sedikit lebih tenang dan membuang segala ketakutan yang berlebihan.

2. Ambil napas dalam secara perlahan

Tutup sejenak mata kalian dan berkonsentrasilah untuk bernapas secara teratur dan perlahan. Ambil napas yang dalam, rasakan kehadiran udara yang memasuki dada, kemudian hembuskan pelan-pelan melalui mulut. Mengatur pernapasan adalah kunci untuk meringankan serangan panik sebab hal ini dapat membantu menenangkan pikiran dan mencegah hyperventilating semakin parah.

3. Cari satu obyek untuk memfokuskan perhatian

Setelah kedua hal utama di atas dilakukan, selanjutnya adalah mencari distraksi. Dalam kata lain, carilah sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian kalian dari serangan panik yang menghampiri. Bila kalian berada di supermarket misalnya, ambil satu produk dan simply mencoba mendeskripsikan sendiri barang tersebut mulai dari bentuk dan warnanya. Cara lain misalnya adalah buka smartphone kalian dan bukalah gambar-gambar lucu atau humor.

4. Menenangkan diri

Take a little time. Jika kalian berada di luar rumah, mampir saja ke sebuah kafe untuk sekadar duduk dan minum teh hangat. Cobalah untuk melemaskan otot-otot kalian yang terasa tegang. Saya sering melakukannya ketika tiba-tiba mulai merasa tak nyaman di suatu pusat perbelanjaan. Tetapi apabila kalian berada di rumah, duduklah sejenak di sofa atau berbaring di tempat tidur sambil mendengarkan musik yang menenangkan.

5. Berpikiran positif

Kunci dari segala ketakutan berada di dalam otak. Sehingga, membiasakan diri untuk selalu berpikiran positif dan membuang segala aura negatif tentu sangat membantu untuk membuat hidup menjadi lebih tenang. Cobalah untuk membayangkan masa-masa atau apapun yang membuat kalian bahagia.

6. Terapkan gaya hidup sehat

Gaya hidup tentu sangat berpengaruh dengan kesehatan kita, baik secara fisik maupun psikis. Untuk mencegah serangan panik dan stres yang senang menghantui, mulailah untuk menerapkan gaya hidup yang sehat. Misalnya saja bisa dimulai dengan bangun lebih pagi dan menghirup udara segar, memperbanyak makan buah-buahan dan sayuran, perbaiki kualitas tidur, dan berolahraga.

7. Minum obat penenang

Menurut saya, hal terakhir ini tidak begitu disarankan kecuali serangan panik dan kecemasan yang kalian alami sudah terlalu parah dan tentunya sudah berada di bawah perintah dokter. Obat penenang biasanya bisa menyebabkan kecanduan, maka dari itu lebih baik cobalah untuk menerapkan sesuatu yang lebih natural dari dalam diri kita sendiri, misalnya berolah raga dan yoga.

Comments

Post a Comment