Cerita di Balik Topi Para Wanita Royal Family

Sejauh ini, sudah ada tiga acara royal wedding yang sudah meramaikan media sosial dan televisi Anda. Mulai dari pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton, Pangeran Harry dan Meghan Markle, dan yang terbaru adalah Princess Eugenie dan James Brooksbank. Layaknya red carpet, para undangan hadir dengan busana-busana terbaik mereka. Di antara warna-warni elegan pakaian para tamu, ada satu hal yang pasti digunakan dan membuatnya menjadi kekhasan kerajaan Britania. Pernahkah terbesit di pikiran Anda, mengapa orang-orang yang menghadiri setiap prosesi royal wedding selalu menggunakan topi? 

Topi rupanya menjadi atribut yang tak terpisahkan bagi anggota kerajaan Inggris. Penutup kepala yang satu ini wajib digunakan para wanita kerajaan di setiap acara resmi, termasuk pernikahan (dan horse-riding). Hal ini telah diatur dalam protokol atau aturan berbusana kerajaan Inggris berdasarkan sejarah dan tradisi. Diana Mather, seorang tutor senior konsultan The English Manner and Etiquette di Inggris, bercerita pada BBC bahwa sebelum tahun 1950-an bangsawan wanita jarang sekali terlihat tanpa menggunakan penutup kepala. Hal ini didukung pula dengan histori di era Tudor sekitar tahun 1485 dan 1603, ada sebuah aturan yang mengharuskan para wanita Wales dan Inggris untuk menutupi kepala mereka dengan topi, tudung, coifs, pillbox hats, and curls. Hingga sekarang, tradisi ini tetap dipertahankan.

Ada dua jenis penutup kepala yang biasanya digunakan oleh Royal Family. Pertama adalah tipe topi seperti yang umumnya dikenakan oleh Ratu Elizabeth II dan menutupi seluruh bagian kepala. Kedua adalah fascinator, merupakan topi kecil yang dipakai dengan penjepit. Istilah ini pertama kali digunakan pada abad ke-17, namun lebih merujuk pada sebuah scarf yang dikenakan wanita di keapalanya. Seorang milliner (pembuat topi) asal New York bernama John P kemudian kembali mengangkat nama fascinator pada tahun 1960-an untuk menamai topi mungil ini dan menjadi populer hingga kini. Meski berbeda bentuk, keduanya sama-sama dihiasi dengan bunga-bunga dan aksesoris yang menunjang keindahan topi. 

Topi yang dikenakan oleh British Royal tentu memiliki fungsi. Tak hanya sebagai atribut pelengkap dan penunjang penampilan dalam berbusana, topi sebenarnya juga menunjukkan status dan simbol penggunanya, mengekspresikan karakter dan keunikan gaya masing-masing individu. Seorang ahli kerajaan bernama Victoria Arbiter pernah mengungkapkan kepada media Insider bahwa topi menjadi sesuatu yang membedakan antara keluarga kerajaan dengan rakyat biasa. "Bukan dalam hal arogansi, namun apalah artinya bila tak ada yang membedakan penampilan royal family dengan kita?" tambahnya.

Banyak ragam penutup kepala yang kini dikenakan oleh keluarga kerajaan Inggris. Kebanyakan topi didesain khusus oleh milinier favorit yang biasanya dipercaya secara turun menurun. Misalnya saja, topi khas yang digunakan oleh Kate Middleton dirancang oleh John Boyd yang menjadi kesukaan Princess Diana. Topi-topi ini pula yang akan selalu menjadi sorotan bagi mata pecinta fashion dan media saat acara resmi British Royal dengan desainnya yang unik dan penuh warna. Misalnya saja topi Princess Beatrice saat pernikahan Duke dan Duchess of Chambridge di tahun 2011 lalu.

Comments

Post a Comment