Kisah di Balik Kepopuleran Boneka Teddy Bear

Boneka Teddy Bear. Sumber: www.mibepa.info
Siapa yang tak mengenal Teddy Bear? Hampir setiap saat kita menjumpainya, entah di etalase-etalase toko, pusat-pusat perbelanjaan, maupun di kamar masing-masing dan duduk manis di atas tempat tidur. Bulunya yang lembut dan badannya yang empuk membuat kita nyaman saat memeluknya. Ditambah lagi dengan aksesori pita merah di lehernya dan menjuntai di tubuh berwarna coklatnya serta senyum yang selalu menghiasi wajahnya semakin menambah kesan menggemaskan. Hal tersebut membuat boneka beruang yang satu ini selalu menjadi favorit dan dicintai banyak orang. Bahkan, ada hari khusus yang didedikasikan untuk Teddy Bear ini, yaitu setiap tanggal 9 September. Namun, tahukah Anda bagaimana perjalanan boneka beruang ini hingga setenar sekarang?

Sudah menjadi rahasia publik bila cerita mengenai awal mula kemunculan Teddy Bear erat kaitannya dengan presiden Amerika Serikat ke-26 yaitu Theodore Roosevelt. Semua berawal ketika sang Presiden menerima ajakan dari gubernur Mississippi, Andrew H. Longino, untuk berburu di daerah Mississippi pada tanggal 14 November 1902. Sementara rekan-rekan berburunya sudah mendapatkan bidikan buruan, sayangnya Presiden Roosevelt tidak menemukan beruang sama sekali.  Asisten Presiden Roosevelt pun mengakalinya dengan menangkap dan mengikat seekor beruang hitam pada sebuah pohon willow. Ia dan rekan-rekannya kemudian memanggil Presiden Roosevelt dan memintanya untuk menembak si beruang malang ini. Namun, sang presiden menolak dengan alasan cara berburu seperti ini dinilai memalukan dan tidak mencerminkan perilaku sportif. 

Cerita tentang Presiden Roosevelt, seorang pemburu andal yang menolak untuk menembak beruang yang sudah terikat tersebut kemudian menyebar dengan sangat cepat ke telinga masyarakat luas melalui media massa. Kisah ini pun sampai ke telinga seorang kartunis politik bernama Clifford Berryman. Ia  akhirnya membuat sebuah karikatur berdasarkan cerita tersebut dan hasil karyanya dimuat pada koran Washington Post pada tanggal 16 November 1902. 

Kartun Clifford Berryman yang tersebar ke seluruh dataran Amerika ini kemudian menginspirasi seorang imigran bernama Morris Michtom untuk membuat mainan boneka berbentuk beruang. Istrinya, Rose Michtom, mulai membuat boneka beruang dan memajangnya di toko permen milik mereka di Brooklyn. Tak disangka, ternyata banyak orang yang senang dan menginginkan boneka buatannya. Menyadari keuntungan berjualan boneka ini ternyata lebih besar daripada usaha sebelumnya, pasangan Michtom pun memproduksinya kembali dengan jumlah yang lebih banyak. Mereka lalu mengirimkan satu boneka beruang kepada Presiden Roosevelt dan memohon izin untuk menggunakan panggilannya yaitu Teddy, sebagai nama boneka beruang buatannya. Presiden Roosevelt pun menyetujuinya. Kepopuleran Teddy Bear dengan pasar yang besar ini akhirnya mengantar Michtom untuk mendirikan sebuah perusahaan mainan bernama Ideal Toy Company, di mana ia berhasil menjual jutaan boneka Teddy Bear ke seluruh penjuru dunia. 

Perjalanan Teddy Bear menjadi boneka yang hingga kini selalu memiliki tempat di hati banyak orang bisa dikatakan tidak begitu mulus. Beberapa kali proses pembuatannya menemui kendala. Pada sekitar awal tahun 1930-an dan akhir tahun 1940-an, produksi Teddy Bear di Eropa sempat terhenti karena bahan-bahan yang terbatas. Di tahun 1950-an, Teddy Bear mulai dibuat menggunakan bahan rayon dan kapuk. Sayangnya, kali ini harus melewati proses pengkajian sebab bahannya yang mudah berdebu, menyebabkan alergi, dan mudah terbakar sangat tidak aman bagi anak-anak. Boneka beruang yang lebih lembut dan lebih kuat datang dari Jepang sekitar tahun 1962-1969. Dan sejak saat itu, dari tahun ke tahun muncul lah berbagai variasi boneka beruang yang kita kenal hingga saat ini, seperti Winnie the Pooh, Paddington Bear, Care Bears, Hermann-Coburg Teddy Bear, dan Ted.

Comments

  1. Aaaaaaaaaaaaaaaa....suka bgtttt Teddy Bear. Thx buat tulisannyaaa

    ReplyDelete

Post a Comment