Punxsutawney Phil di perayaan Groundhog Day. Sumber: The Guardian |
Tanggal 2 Februari lalu merupakan perayaan Groundhog Day yang
menjadi bagian dari tradisi masyarakat Amerika dan Kanada. Hari itu, ramalan
cuaca Punxsutawney Phil asal Pennsylvania yang ke 132 ini sungguh
dinantikan orang banyak. Seperti diberitakan di media-media mancanegara, pagi
itu si marmut keluar dari lubangnya, namun sayangnya kali ini ia melihat
bayangannya dan kembali masuk ke tempat hibernasinya tersebut. Hal ini
diartikan bahwa musim dingin masih akan berlangsung sampai kurang lebih enam
minggu kedepan.
Sebenarnya, seberapa akuratkah ramalan cuaca groundhog ini? Punxsutawney Phil adalah
salah satu groundhog yang paling dipercaya
oleh penduduk Pennsylvania sebagai sang ahli ramal. Dikutip dari Live Science,
Punxsutawney Phil sejauh ini sudah memprediksi musim dingin yang lebih panjang
sebanyak 103 kali, 17 kali musim semi, dan 9 kali tanpa ada catatan. Namun
sayangnya, akhir-akhir ini tingkat akurasi prediksinya kurang dari 50 persen. Live
Science melaporkan bahwa seorang meteorologist di Weather Underground, Tim
Roche, berpendapat akurasi si marmut hanya mencapai 36 persen. Begitu pula
dengan data dari Stormfax Almanac yang menyebutkan bahwa prediksi Punxsutawney
Phil kebenarannya hanya sekitar 39 persen. Hal ini juga didukung oleh data yang
didapatkan oleh website ABC Action News yang mengatakan bahwa sesuai informasi
dari National Center for Environmental Information, ramalan Phil tahun 2017
yang lalu meleset. Saat itu Phil melihat bayangannya, namun yang terjadi adalah
bulan Februari hingga Maret menjadi bulan terhangat bagi negeri Paman Sam.
Comments
Post a Comment